SATUKANAL.com, NGANJUK – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengerahkan tiga (3) alat berat Ekskavator, dalam penanganan bencana tanah longsor di Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Senin (15/2) siang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPBD Nganjuk Nafhan Tohawi, mengungkapkan proses evakuasi korban dengan alat berat ekskavator, terkendala akses jalan yang sempit. Harapannya penggunaan ekskavator, di gunakan untuk membersihkan puing-puing dan korban tanah longsor.
Terdata awal korban hilang sebanyak 21 orang. Hingga saat ini Senin (15/2), ditemukan 5, dan 16 orag lainnya masih dalam pencarian. “Penanganan di lokasi bencana ada 3 eskavator untuk membantu membersihkan puing-puing. Sekaligus untuk menemukan korban, yang diduga masih tertimbun di dalamnya,” ungkapnya, ke Satukanal.com, Senin (15/2/2021).
Pihaknya juga telah menyiapkan dapur umum khusus, untuk para pengungsi dan operator penanganan bencana. Termasuk pendampingan trauma healing, dampak dari bencana tanah longsor, dari Tagana, Polres Nganjuk, dan Sleman Masyarakat.
Sebelum terjadi bencana, pihaknya telah mengatakan sudah ada tanda-tanda, retakan tanah di lereng lokasi bencana. Tanpa menghiraukan himbauan dari, dirinya sulit mencari jalan keluar untuk merelokasi warga.
“Pemda mengingatkan, namun warga bersikukuh untuk menempati. Karena memang tidak ada tanda-tanda bencana juga sebelumnya,” terangnya.
Pencarian korban hilang becana tanah longsor akan dilakukan selam 14 hari kedepan. Setelah itu akan dilakukan relokasi rumah para pengungsi yang rusak atau tertimbun tanah longsor. Pencarian korban hilang akan dihentikan, apabila cuaca tidak mendukung.
“Apabila hujan tidak mendukung akan dihentikan. Sementara, sejumlah 9, hingga 8 rumah rusak berat. Sedangkan yang terdampak sebanyak 15 rumah,” pungkas Nafhan.
Pewarta: Anis Firmansah
Editor: Redaksi Satukanal