SATUKANAL, KEDIRI – Sebuah benda yang diduga mortir peninggalan zaman Belanda ditemukan salah seorang warga Desa Kedak, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri saat menanam jagung di sawah. Temuan tersebut sontak menjadi perhatian warga sekitar yang ingin tahu.
Juwito, perangkat desa setempat mengungkapkan bahwa benda diduga mortir tersebut memiliki panjang sekitar 45 centimeter (cm) dengan lingkar atau diameter sekitar 40 cm. Menurutnya, benda tersebut pertama kali ditemukan oleh Jairan, warga setempat saat mencangkul di kedalaman 50 cm.
“Pak Jairan itu menemukannya saat mencangkul untuk menanam jagung di kedalaman 50 centimeter. Karena menyerupai mortir, akhirnya dilaporkan ke (pihak pemerintah) desa,” katanya.
Karena dikhawatirkan berbahaya, temuan tersebut oleh desa dilaporkan ke Koramil Semen. Lantas oleh Koramil diperiksa.
Sementara itu, anggota Koramil Semen, Sertu Gusyanto yang memeriksa benda tersebut mengungkapkan, benda yang ditemukan oleh salah satu warga tersebut memang mortir. Namun, bukanlah mortir aktif yang membahayakan.
“Ini hanya selongsongnya saja yang terbuat dari kuningan, mortirnya sudah hilang,” kata Gusyanto.
Gusyanto belum bisa memastikan apakah benda tersebut peninggalan Perang Dunia Pertama atau Perang Dunia Kedua. Namun jika masih aktif, hulu ledak dari barang tersebut sangatlah dahsyat.
“Jika masih aktif sangat berbahaya, hulu ledaknya bisa mencapai radius 5 kilometer,” tuturnya.
Meskipun hanya selongsong, guna mengamankan benda tersebut petugas dari Koramil mengamankan dan mengevakuasi ke markas TPBEK Kediri untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan.
Pewarta: M Ubaidhillah
Redaktur: N Ratri