SATUKANAL.com, NASIONAL– Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) berhasil membuat perangkat lunak Prediksi Kerusakan Pipa Gas atau Estimasi Risiko pada Pipa Terkorosi.
Mereka adalah Luki Pradipta, Luthfi Dali, Imam Addillah, hanna Ovelia dan Rama yang didampingi oleh Dosen Teknik Metalurgi dan Material FT UI, Jaka Fajar.
Inovasi yang dilakukan oleh mahasiswa fakultas teknik UI ini merupakan bagian dari Tri Dharma, dimana perguruan tinggi dituntut untuk mampu menghasilkan beragam inovasi yang dapat menjawab berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat.
“Optimasi produksi minyak dan gas hanya dapat tercapai jika proses perawatan fasilitas produksi seperti pipa berjalan dengan baik. Perangkat Lunak ini bertujuan untuk memperkirakan risiko kegagalan pipa gas,” jelas Fajar melalui rilis resmi (25/11/2020) dilansir dari kompas.com.
Menurutnya, perangkat lunak hasil inovasinya tersebut memberikan manfaat dalam rekomendasi kepada pihak manajemen untuk emlakukan penjadwalan perwatan terhadap fasilitas pipa gas sehingga kerusakan dapat di cegah.
“Perangkat lunak yang dibangun ini memiliki antarmuka yang sangat mudah digunakan dan dengan algoritma yang sudah dimodifikasi serta dapat diakses dimana saja. Perangkat Lunak ini juga telah mendapatka sertifikat HAKI dari Kemenkumham,” ungkap Fajar.
Pihaknya juga menyebutkan bahwa perangkat lunak ini dibuat dengan mengacu pada API RBI 581: Risk-Based Inspection Methodology yang menjadi acuan inspeksi fasilitas minyak dan gas seluruh dunia.
Hasil terobosan inovasi mahasiswa UI yang didampingi oleh dosennya ini juga berhasil memenangkan dana hbah purwarupa 2020 yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Untuk kedepannya, Fajar berharap perangkat lunak ini dapat dilengkapi dengan tipe-tipe peralatan lain pada industri minyak dan gas.
Selain itu, harapannya dengan keberadaan perangkat lunak yang dibuat dari dalam negeri ini dapat mengurangi ketergantungan dunia Migas Indonesia dengan perangkat lunak serupa dari luar negeri.
Pewarta: Adinda A.I.U.
Editor: Redaksi Satukanal