SATUKANAL.com, KEDIRI – Para pelaku industri tahu Kediri, mengalami penurunan produksi sebanyak 40 persen, dimasa pandemi Covid-19.
Perihal tersebut diungkapkan oleh Wati, salah satu pelaku industri tahu warga desa Ngablak, kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri.
Industri tahu memang telah menjadi tumpuan hidup sebagian warga di Kabupaten Kediri, seperti halnya dengan Wati.
Pandemi covid-19 yang tak kunjung berakhir ini, praktis memukul pelaku usaha mikro seperti usaha tahu milik Wati.
“Perbandingannya, sebelum pandemi 9 sampai 10 kali masakan. Setiap 1 kali masakan memerlukan bahan sebanyak 12 kg. Namun kini menurun 7 hingga 6 kg,” terangnya, kepada Satukanal.com, Sabtu (28/11/2020).
Ia juga mengungkapkan, penurunan produksi tersebut disebabkan oleh keberadaan rumah makan dan warung yang melakukan penutupan.
Terkait ketersediaan bahan baku kedelai, dirinya mengaku masih dirasa mudah. Namun, dimasa pandemi harga bahan baku kedelai juga mengalami pelonjakan harga.
“Untuk bahan baku tidak ada kendala, harga sempat melonjak. Solusinya kita kurangi kedelainya,” ucapnya.
Sementara itu dengan tenaga kerja sebanyak 4 orang, dirinya melakukan pemasaran di sekitar wilayah Kediri. Dengan dua jenis produk tahu putih dijual dengan harga 500 rupiah, dan tahu kuning seharga 1000 rupiah per biji.
“Yang paling laris tahu putih, kalau tahu kuning paling banyak ketika lebaran,” pungkasnya.
Pewarta: Anis Firmansah
Editor: Redaksi Satukanal