SATUKANAL.com, KEDIRI – Para petani tomat di Kecamatan Ngancar mengeluhkan harga jual yang tak kunjung pulih. Sampai hari ini harga tomat hanya sebatas Rp. 500 per Kilogram. Akibatnya para petani mengalami kerugian produksi hingga jutaan rupiah (17/10/2020).
Kharis Nur Aziz, salah satu petani Dusun Sumberurip, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar mengatakan, penurunan harga tomat dialami petani sejak bulan Juli 2020, penurunan bertahap hingga saat ini.
“Sudah tiga bulan lebih harga belum kembali stabil. Memang setiap tahun mengalami penurunan harga murah, tapi kali ini kondisi semakin sulit. Mungkin karena corona, pasar sepi, akibatnya pembelinya tidak ada. mungkin juga barangnya banyak jadi murah,” kata Aziz.
Ia mengungkapkan, untuk harga normal panen tomat dari petani yakni Rp. 3000 per Kilogram. Namun ketika harga sedang mahal dapat mencapai Rp. 6000 per Kilogram.
Dijelaskan juga oleh Aziz, untuk sekali musim panen tanam lahan setengah hektar, sayuran jenis tomat ini mampu menghasilkan 8000 batang pohon, dan dapat dipanen selama 25 kali.
“Jadi dari tanam bibit sampai panen, memerlukan waktu Tiga bulan setengah. Panenan ini saya biarkan mengering, karena kalau dipanen malah tambah biaya lagi, seperti ongkos pekerja” jelasnya.
Menurutnya dalam masa panen kali ini, dari awal produksi sampai waktu panen mengalami kerugian mencapai 8 hingga 10 juta.
Lebih lanjut, Aziz berharap kondisi agar cepat stabil. “Harapannya ya harganya stabil. Harga pasaran cepat kembali,dan penjualan juga cepat pulih kembali,” pungkasnya.
Pewarta : Anis Firmansyah
Editor : Redaksi Satukanal