SATUKANAL.com, KEDIRI– Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kediri, mewaspadai potensi Angin Puting Beliung dalam bencana Hidrometeorologi.
Plt Ketua Pelaksana (Kalaksa ) BPBD Kabupaten Kediri Slamet Turmudi, mengatakan ancaman terjangan angin puting beliung dapat terjadi di berbagai wilayah. Namun untuk mewaspadai potensi tersebut, pihaknya melakukan pemetaan dari peristiwa yang terjadi pada tahun lalu.
“Karena bencana ini tidak mengenal tinggi rendah daratan. Kami mengacu kepada kejadian-kejadian pada tahun sebelumnya,” kata Slamet Turmudi, ke Satukanal.com, Selasa (23/2/2021).
Dia juga mengungkapkan, peristiwa angin puting beliung menerjang pemukiman warga di tahun 2019, lalu. Berakibat puluhan rumah warga mengalami kerusakan ringan hingga berat, di beberapa kecamatan Kabupaten Kediri.
Disebutkan beberapa peristiwa terjangan angin puting beliung tahun lalu terjadi di Kecamatan Grogol, Badas, dan Kandat. Salah satunya di Desa Ngreco Kecamatan Kandat, pihaknya dan warga desa melakukan pembenahan rumah rusak dari dampak terjangan angin puting beliung.
“Kalau terjadi di Kecamatan Grogol, ya tetap disitu. Kemudian terjadi lagi di Kecamatan Badas, Kunjang, dan Kandat. Yang kami coba prediksi dengan beberapa kemungkinan yang ada,” terangnya.
Dikatakan peristiwa yang terjadi pada hari Minggu (21/2/2021) lalu, terjangan angin puting beliung menerjang Desa Maesan, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri. Kejadian tersebut, mengakibatkan satu desa porak-poranda, rumah rusak, serta satu warga dilaporkan tertimpa pohon.
“Kejadian angin puting beliung kemarin, Minggu (21/2/2021). Jumlah rusak 10 rumah dan banyak pohon tumbang dijalan,” tutupnya.
Pewarta: Anis Firmansah
Editor: Redaksi Satukanal